Filosofi Sebuah Pohon

Pohon tak sekedar tumbuhan yang hidup dan menjadi penghasil oksigen untuk bernafas mahluk hidup, tetapi cara dan bagaimana dia tumbuh, serta organ-organ pendukungnya bisa menginspirasi kita.

Pohon bisa tumbuh menjadi besar dan kuat diawali dari biji, yang kemudian tumbuh berakar kuat di tanah hingga akhirnya tumbuh rindang/ lebat dengan cabang-cabangnya. Pada akhirnya ada buah yang kembali dihasilkan. Dan nantinya akan jadi tunas-tunas baru. Bila pohon itu sehat, berbuah dan tumbuhnya proposional serta kokoh akan mampu tahan terhadap penyakit, terpaan angin, hujan, atau hal-hal lain berupa ancaman yang datang dari luar. Karena begitu rindangnya pohon itu, akan ada banyak mahluk lain yang tinggal di sekeliling pohon itu. Pohon itupun menjadi tempat bersandar mahluk lain dan memberikan sebanyak-banyaknya manfaat bagi mahluk lain namun ia tetap mampu berdiri kokoh, tidak lelah lalu mati.

Pohon tumbuh besar dan menjadi kuat karena dimulai dari bawah, yaitu akar. Karena akarlah jadi alat pohon mencari makan untuk kelangsungan hidupnya. Akar berada di bawah mencengkram tanah, karena di sanalah tempat untuk tumbuh. Akarlah sebenarnya sumber kekuatan dari pohon agar tetap bisa tegak. Akar hanyalah organ pendukung pohon menjadi satu organisme tumbuhan. Masih ada organ lain yang menjamin kelangsungan hidup pohon tersebut, jika semuanya berlangsung dengan baik maka tumbuh baiklah ia.

Bila kita mau menebang pohon, andai saja anda menebang batang atau rantingnya atau meranggaskan daun-daunnya namun selama akarnya masih ada di dalam tanah, pohon itu akan punya daya untuk tumbuh kembali, hingga memunculkan ranting, dedaunan baru untuk tumbuh lagi.

Banyak sekali yang bisa direnungkan dari sebuah pohon, ternyata untuk bisa menjadi pohon rindang yang bermanfaat bagi kehidupan mahluk lain adalah harus memiliki akar yang kokoh terlebih dahulu.  untuk apa? agar kita bisa menghasilkan diri kita yang paling maksimal bagi mereka. Banyak sekali dari kita yang ingin menjadi pelindung dan tempat sandaran bagi orang lain, keluarga,kerabat,teman dan pasangan, tapi tak sedikit juga dari kita yang lupa, lupa bahwa ketika ingin menjadi sandaran harus memiliki akar yang kuat dan tidak menjadi seperti lilin, yang bisa bersinar menerangi sekitar namun lama kelamaan membunuh diri sendiri.