Pages

Tuesday 28 July 2015

Perempuan Terhebat



Langkahnya kini tak lagi tegap seperti dahulu..
Jemarinya mulai layu tergerus angin yang sombong berlalu namun hatinya tetap kokoh.
Suaranya mungkin telah berubah menjadi kekanakan, tapi alunan doa selalu senantiasa mengiringi .
Tangannya yang hangat kini lemah tak berdaya, hanya bisa digunakan unt berdoa yang tak pernah lupa.
Keringatnya yang dulu membara kini hilang terbang dibalut asa.
Wanita ini memiliki kesabaran seluas samudra sedalam lautan.
Wanita ini memiliki hati lembut yang selalu bersyukur dan memujiNya.
Selalu ada percikan kebahagiaan ditengah getir dunianya.
Ummi... Semoga dirimu selalu kuat dan tegar. we love you

Monday 27 July 2015

Berusaha Dewasa



"Kamu tuh sudah besar lho, usiamu sudah bukan anak-anak lagi, dewasa sedikit dong sekarang, jangan bertingkah kaya anak kecil terus.."

lalu pertanyaan hinggap di kepala, bagaimana caranya menjadi dewasa? 
apakah dengan menjadi dewasa kita terbebas dari yang namanya rasa sedih?

yeaa.. this is 24th, i should act like i am 24, not 6th.. but how the way? how to be a wise mature 24th?
there're so many point of view, opinions about how to be a mature 24, but the question then.. how to be a wise person who not only mature, but strong enough to face all risks at 24th.

kadang saya merasa tingkah laku ini masih seperti bocah, tak melulu sisi negatif, tapi jiwa anak-anak juga tetap memiliki sisi positif yang menurut saya tidak dimiliki oleh mereka yang katanya sudah dewasa. lalu kemudian bagaimana seharusnya menjadi seorang dewasa yang bijak dan tangguh?

kadang merasa ingin berontak dari tuntutan usia, yang memaksa kita untuk bertingkah dewasa padahal hati masih sepolos anak-anak, ya.. dewasa.
dewasa dalam berpikir, bertindak, mengambil keputusan, bersikap.

Wednesday 15 July 2015

Semangat Perempuan


Sebagai perempuan, kami terlahir dengan hati yang begitu besar. Hati yang lebih besar dari mimpi-mimpi kami sendiri. Ketika kami semakin mengerti dunia, Kami belajar memaafkan. Tanpa henti. Lembutkan hatimu. tundukkan kepalamu. Maafkan saja! Ketika kami melihat anak laki-laki melawan balik, berontak. Itu berarti laki-laki sejati. Angkat dagumu. Lihat ke depan. Hm.

Jika kami menolak untuk menunjukkan kebaikan, kami terkena peringatan. Seakan akan kami berbuat kejahatan. Memberi kenyamanan, pelukan hangat, dan senyum terindah adalah kewajiban yang harus kami bawa di pundak. Jangan sampai ada kesedihan berani mendekat. Itu tandanya kami bukan perempuan yang hebat.

Ada rambut rambut berterbangan untuk mereka yang ingin menyulam jaring kesetiaan. Seperti apapun kau lakukan,tetap ini jubah yang harus kami kenakan. Korbankan begitu banyak. Sedikit saja untukmu dan ini sudah layak. Prinsip prinsip bijak yang banyak di anut di seluruh dunia.

Ketika kami beranjak menjadi perempuan dewasa, kami berangsur lelah. Banyak bagian dari diri kami terkuras. Entah bagaimana menuang keyakinan agar kembali tegas. Lalu keheningan pun mulai merebak dan menjadi kebiasaan. Kami pun lebih banyak menyimpan. Satu hari nanti mungkin akan ada badai dari apa yang kami tanam. Oh iya.. Beberapa dari kami menyerang, menjadi buas bukanlah keinginan. Kami ini kelopak mawar,tapi dirubahnya menjadi duri dengan racun yang menyebar.

Perempuan diajarkan untuk menyembunyikan, memilih dengan pertimbangan untuk orang lain,prioritas utamakan selain dirinya sendiri, bergerak tanpa mengacaukan sopan santun untuk kenyamanan manusia.

Memeluk Ramadhan



RAMADAHAN, bulan yang agung akan segera berlalu. Pergi secepat itu. Padahal, Rasanya baru kemarin kami menyambut kedatangannya.

Betapa diri-diri ini sungguh berharap Ramadhan bisa lebih lama. Memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri lebih baik lagi. Betapa ingin menepati janji-janji yang belum lagi tertunaikan. Salah dan dosa yang masih menumpuk. Juga akhlak-akhlak yang belum diluruskan.

Ramadhan yang penuh dengan kebaikan.

Betapa beruntungnya jika kami diberi kesempatan berjumpa denganmu lagi. Bulan dimana pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup.

Dan, pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhirnya terdapat waktu terbaik yang terbatas. Sekali saja dalam setahun. Semalam saja dalam setahun.

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan,” (Al-Qadar /97 :3)

Ramadhan, kesempatan emas yang diberikan Allah Ta’ala untuk penghapusan dosa dan kesalahan akan segera berakhir.

Semoga puasa di Ramadhan ini, menumbuhkan pohon yang berbuah ketakwaan dalam hati-hati kami. Mengokohkan keteguhan diri di atas jalan ketaatan kepada Allah Ta’ala. Dihalau dari lorong-lorong kebinasaan dan maksiat.


“Ya Rabb, selamatkanlah aku agar bisa berjumpa dengan Ramadhan, selamatkanlah aku agar berhasil menjalani Ramadhan, terimalah amalku, dan izinkan aku bertemu dan memeluk kembali ramadhan-Mu di waktu yang akan datang”