hey hey.. kamu kamu yang segera beranjak ke usia 25, siap-siap akan dipusingkan sama yang namanya question "mana calonnya?" , "kapan nikah?" "ayo cepetan nikah udah umur 25 lho" ..
mmm.. well, biarpun banyak dari temen-temen yang udah dari jauh-jauh hari di jejali sama pertanyaan-pertanyaan ini dan udah sangat kebal plus sudah punya juga jawaban yang bikin skak mat buat jawab pertanyaan di atas, saya ucapkan selamat. :D
ntah kenapa, umur 25 sering dijadikan seseorang, masyarakat, dilingkungan saya sih khususnya, sebagai patokan tingkat kedewasaan seseorang dan tingkat kelayakan untuk segera menikah dan berumah tangga. jadi, kalo ada anak gadis di umur 25 dan belum menikah, mereka akan di cap 'tidak laku' dan 'kurang menjual' -_- .. saya sendiri masih di umur 24 baru mau ke 25 sudah aga-aga pusing dengan pertanyaan keluarga besar apalagi ketika satu per satu sepupu sudah naik ke pelaminan. khususnya bagi wanita, yang sudah lulus kuliah, sudah bekerja, tantangan selanjutnya adalah .. jengjenggg... menikah. lebih tepatnya adalah tantangan untuk stay cool & keep beautiful buat jawab pertanyaan tentang jodoh, satu per satu.
sebenernya, di umur yang menjelang 25 ini, kepikiran soal jodoh sih udah, mungkin pasangan pun sudah ada juga, ga sedikit juga kita yang udah punya wedding planing, tapi jodoh itu kita juga semua udah faham i'm sure.. jodoh itu bukan hanya dari keinginan dan rencana kita semata, tapi udah ada yang dari jauh sebelumnya merencanakan. yap, that's why we shouldn't be so stressful bout that awkward question ;)
tinggal banyak-banyak minta sama Sang Pegabul doa biar kita-kita para wanita lajang yang udah mau beranjak ke umur 25 ini segera bertemu dengan si pasangan hidup yang sudah ditakdirakanNya.
lanjut ke soal si johan, jodoh di tangan tuhan, bagi mereka yang udah punya wedding planing *kaya ekeu* ,, mungkin pertanyaan yang sering mondar mandir adalah "are you sure you'll marry?" , "udah siap beneran mau nikah?", "bisa ga jadi istri yang baik?" , "bisa ga jadi anak, ibu, dan menantu yang baik?", "udah punya bekel apa aja buat jadi seorang istri?", "are you sure he's the one?" "serius nih dia yang bakal jadi suami kamu?", "kamu dan dia bisa saling membahagiakan?" , "mau bangun rumah tangga kaya apa, kaya gimana?" , buanyaakkk banget pertanyaan seputar wedding planing, bukan cuma soal resepsi yang udah pasti banyak juga perintilannya, tapi kesiapan mental yang juga ga kalah menggalau di detik-detik menjelang wedding planing kita semakin mendekati real timenya. howalaah...
tentu setelah kita menikah kehidupan akan berubah, yang tadinya semua di sediain sama orang rumah, harus bisa serve sendiri, bahkan melayani sang suami, yang tadinya bisa bebas mau ngapain ja, mau pake style apa, mau kemana aja, tiba-tiba harus ada acc dari suami, bangun tidur mau tidur ngeliat wajah orang itu, then the question is.. are you ready for these all??
huft.. pucing pala berbie.. bagi saya yang terbiasa melakukan semuanya sendiri, sesuai kehendak saya, melakukan apapun yang saya mau dan saya suka, aga pusing memikirkan tentang kebebasan saya yang akan segera berakhir +_+ .. terus kalo gitu, kenapa kita harus menikah?
pertanyaan menggalau lagi-lagi dateng..hiiaaak
terus gimana nih?? lanjut nikah?
lanjut dong :D
dengan modal keyakinan dari si calon suami, kekuatan cinta dan sayang #ceileeeeeh :p
saya sangat bersyukur punya calon suami yang ga suka mengekang, dan tetap menghormati hak-hak istrinya meskipun dia punya wewenang penuh sama sang istri, dan dengan meluruskan niat kita menikah. yap, niat yang paling penting, jauh dari semua ke-hectic-an perincian resepsi, alhamdulillah si calon suami selalu mengingatkan saya tentang esensi dari menikah itu sendiri. kita menikah karena ingin menyatukan cinta dalam ikatan yang diridhoi Allah, menikah karena ibadah dan mengikuti ajaran Nya, menikah untuk menyempurnkan agama, dan menikah untuk berbahagia :)
lega banget jadinya, dan semua ketakutan, keraguan rasanya terbang...
lega banget jadinya, dan semua ketakutan, keraguan rasanya terbang...
so, bagi kamu yang mau segera menikah, take it easy, Allah with us ...
No comments:
Post a Comment