Pages

Wednesday, 15 July 2015

Semangat Perempuan


Sebagai perempuan, kami terlahir dengan hati yang begitu besar. Hati yang lebih besar dari mimpi-mimpi kami sendiri. Ketika kami semakin mengerti dunia, Kami belajar memaafkan. Tanpa henti. Lembutkan hatimu. tundukkan kepalamu. Maafkan saja! Ketika kami melihat anak laki-laki melawan balik, berontak. Itu berarti laki-laki sejati. Angkat dagumu. Lihat ke depan. Hm.

Jika kami menolak untuk menunjukkan kebaikan, kami terkena peringatan. Seakan akan kami berbuat kejahatan. Memberi kenyamanan, pelukan hangat, dan senyum terindah adalah kewajiban yang harus kami bawa di pundak. Jangan sampai ada kesedihan berani mendekat. Itu tandanya kami bukan perempuan yang hebat.

Ada rambut rambut berterbangan untuk mereka yang ingin menyulam jaring kesetiaan. Seperti apapun kau lakukan,tetap ini jubah yang harus kami kenakan. Korbankan begitu banyak. Sedikit saja untukmu dan ini sudah layak. Prinsip prinsip bijak yang banyak di anut di seluruh dunia.

Ketika kami beranjak menjadi perempuan dewasa, kami berangsur lelah. Banyak bagian dari diri kami terkuras. Entah bagaimana menuang keyakinan agar kembali tegas. Lalu keheningan pun mulai merebak dan menjadi kebiasaan. Kami pun lebih banyak menyimpan. Satu hari nanti mungkin akan ada badai dari apa yang kami tanam. Oh iya.. Beberapa dari kami menyerang, menjadi buas bukanlah keinginan. Kami ini kelopak mawar,tapi dirubahnya menjadi duri dengan racun yang menyebar.

Perempuan diajarkan untuk menyembunyikan, memilih dengan pertimbangan untuk orang lain,prioritas utamakan selain dirinya sendiri, bergerak tanpa mengacaukan sopan santun untuk kenyamanan manusia.

Hei.. Kecewakan hati sesekali. Walau ada tangis diam-diam karena kau tak sampai hati. Hancurkan apa yang menutupi pandanganmu. Cahaya akan berpendar mengenai wajah ayumu. Keraskan hatimu, tidak lagi ada panah tajam yang mudah menembus jantung itu. 

Tahu apa yang kau inginkan. Spontan! Simpan sesekali banyaknya pertimbangan. Tentukan jalanmu sendiri. Jadilah kejam bila diperlukan. Jadilah lembut hanya bila diperlukan. Runtuhkan apa saja yang menghalangi, kemudian bangun kembali dengan ketangguhan hati bahwa semua ini atas jerih payahmu sendiri. Ketika mereka mengatakan kau salah! Jawab dengan tubuh yang tegap dan suara yang kuat tapi tetap mendamaikan. "Iya, saya memang salah." Ketika mereka mengatakan kau bersikap egois, katakan, "benar. Saya memang egois." Mengapa tidak?

Mungkin memang ada tempat khusus di surga di mana semua wanita terluka mengubur patahan hatinya. dan hati mereka tumbuh menjadi pohon yang hanya memberikan buah untuk yang baik dan racun untuk yang buruk. Semoga.

repost from Putri Amalia

No comments:

Post a Comment